Angkutan Laut adalah jasa transportasi angkutan barang untuk memenuhi kebutuhan pihak yang menyerahkan barang atas dasar konsinyasi atau penerima konsinyasi untuk melakukan pengapalan dan pengangkutan, pengurusan bea cukai, dan lain-lain kegiatan umum dilakukan oleh perusahaan/bisnis jasa angkutan laut, ataupun jasa freight forwarder, serta angkutan multimoda.

Dalam angkutan laut yang menggunakan kapal container dipergunakan berbagai jenis dan ukuran container untuk memudahkan pengangkutan dan meningkatkan keamanan barang.

Jenis Container

Dry Cargo Containers

Type	Container Weight			Interior Measurement				Door Open
	Gross (kg)	Tare (kg)	Net (kg)	Length (m)	Width (m)	Height (m)	Capacity (m3)	Width (m)	Height (m)
20 ft	24,000	2,370	21,630	5.898	2.352	2.394	33.20	2.343	2.280
40 ft	30,480	4,000	26,480	12.031	2.352	2.394	67.74	2.343	2.280

Refrigerated Containers

Type	Container Weight			Interior Measurement				Door Open
	Gross (kg)	Tare (kg)	Net (kg)	Length (m)	Width (m)	Height (m)	Capacity (m3)	Width (m)	Height (m)
20 ft	24,000	3,050	20,950	5.449	2.290	2.244	26.70	2.276	2.261
40 ft	30,480	4,520	25,960	11.690	2.250	2.247	57.10	2.280	2.205

Open Top Containers

Type	Container Weight			Interior Measurement				Door Open
	Gross (kg)	Tare (kg)	Net (kg)	Length (m)	Width (m)	Height (m)	Capacity (m3)	Width (m)	Height (m)
20 ft	24,000	2,580	21,420	5.629	2.212	2.311	32.00	2.330	2.263
40 ft	30,480	4,290	26,190	11.763	2.212	2.311	65.40	2.330	2.263

Flat Rack Containers

Type	Container Weight			Interior Measurement
	Gross (kg)	Tare (kg)	Net (kg)	Length (m)	Width (m)	Height (m)	Capacity (m3)
20 ft	30,480	2,900	27,580	5.624	2.236	2.234	27.90
40 ft	34,000	5,870	28,130	11.786	2.236	1.968	51.90

High Cube Containers

Type	Container Weight			Interior Measurement				Door Open
	Gross (kg)	Tare (kg)	Net (kg)	Length (m)	Width (m)	Height (m)	Capacity (m3)	Width (m)	Height (m)
40 ft	30,480	3,980	26,500	12.031	2.352	2.698	76.30	2.340	2.585
45 ft	30,480	4,800	25,680	13.544	2.352	2.698	86.00	2.340	2.585

Angkutan Darat adalah jenis kegiatan ekonomi berupa pemberian jasa angkutan atau transportasi barang di darat, seperti yang dilakukan oleh perusahaan truk, taksi dan bus.

Terdapat berbagai jenis dan ukuran truk yang dapat dipergunakan sesuai kebutuhan jenis dan ukuran barang yang akan diangkut.

Jenis Armada Darat

Trailer Truck

Panjang (m)	Lebar (m)	Tinggi (m)	Kubikasi (m3)	Tonase (Ton)
18	3.5	4.5	60	27

Wing Box Tronton

Panjang (m)	Lebar (m)	Tinggi (m)	Kubikasi (m3)	Tonase (Ton)
9.60	2.40	2.40	50	18

Box Tronton

Panjang (m)	Lebar (m)	Tinggi (m)	Kubikasi (m3)	Tonase (Ton)
9.60	2.40	2.20	50	15

Fuso Berat

Panjang (m)	Lebar (m)	Tinggi (m)	Kubikasi (m3)	Tonase (Ton)
5.70	2.30	2.20	30	10

Fuso

Panjang (m)	Lebar (m)	Tinggi (m)	Kubikasi (m3)	Tonase (Ton)
6.00	2.10	2.00	30	8

Double Box

Panjang (m)	Lebar (m)	Tinggi (m)	Kubikasi (m3)	Tonase (Ton)
4.20	2.00	1.70	14	4

Double Bak

Panjang (m)	Lebar (m)	Tinggi (m)	Kubikasi (m3)	Tonase (Ton)
4.20	2.00	1.60	13	4

Engkel Bak

Panjang (m)	Lebar (m)	Tinggi (m)	Kubikasi (m3)	Tonase (Ton)
3.10	1.70	1.60	8.4	2.2

Engkel Box

Panjang (m)	Lebar (m)	Tinggi (m)	Kubikasi (m3)	Tonase (Ton)
3.10	1.70	1.70	9	2

Box Kecil

Panjang (m)	Lebar (m)	Tinggi (m)	Kubikasi (m3)	Tonase (Ton)
2.37	1.63	1.22	4.7	0.8

Angkutan udara adalah setiap kegiatan dengan menggunakan pesawat udara untuk mengangkut kargo, dan pos untuk satu perjalanan atau lebih dari satu bandar udara ke bandar udara yang lain atau beberapa bandar udara

Dalam angkutan kargo udara yang menggunakan pesawat kargo atau pesawat penumpang dengan kompartemen kargo berukuran besar seperti B747 ke atas dan A330 ke atas, dipergunakan Airfreight Container

Jenis Air Freight Container

LD-1

IATA ULD Code : AKC Contoured Container
Also known as : AVC, AVD, AVK, AVI
Forkablee : AVY
Classification : LD-1
Rate Class : Type 8
Suitable for : B747, B767, B777, MD-11
Internal Volume : 4.8 cu. m (169.5 cu. ft)
Maximum gross weight : 1588 kg (3501 lb)

LD-2

IATA ULD Code : DPE Contoured Container
Also known as : APA, DPA
Forkablee : DPN
Classification : LD-2
Rate Class : Type 80
Suitable for : B767
Internal Volume : 4.8 cu. m (120 cu. ft)
Maximum gross weight : 1225 kg (2700 lb)

LD-3

IATA ULD Code : AKE Contoured Container
Also known as : AKE, AVA, AVB, AVC, AVK, DVA, DVE, DVP, XKS, XKG
Forkablee : AKN, AVN, DKN, DVN, XKN
Classification : LD-3
Rate Class : Type 8
Suitable for : A300, A310, A330, A340, B747, B767, B777, DC-10, MD-11, L1011
Internal Volume : 4.3 cu. m (152 cu. ft)
Maximum gross weight : 1588 kg (3500 lb)

Insulated LD-3

IATA ULD Code : RKN
Classification : LD-3
Rate Class : Type 8
Suitable for : A300, A310, A330, A340, B747, B767, B777, DC-10, MD11, L1011
Internal Volume : 3.0 cu. m (109 cu. ft)
Maximum gross weight : 1558 kg (3500 lb)
Temperature Control Range : -20C to +20C

LD-4

IATA ULD Code : ALP Rectangular Container
Also known as : ALD, AWD, AWZ, DLP
Forkablee : ALB, ALC, AWB, AWC
Classification : LD-4
Rate Class : Type 8
Suitable for : B767, B777
Internal Volume : 5.7 cu. m (201 cu. ft)
Maximum gross weight : 2449 kg (5339 lb)

LD-6

IATA ULD Code : ALF Contoured Container
Also known as : AWD, AWF
Forkablee : AWC
Classification : LD-6
Rate Class : Type 6W
Suitable for : A300, A310, A330, A340, B747, B767, B777, DC-10, MD-11, L1011
Internal Volume : 8.9 cu. m (314 cu. ft)
Maximum gross weight : 3175 kg (7000 lb)

LD-7

IATA ULD Code : XAW PIP Pallet with fixed angle wings and net
Classification : LD-7
Rate Class : Type 5
Suitable for : White body : All aircraft
Maximum volume with overhang : 14.1 cu. m (494 cu. ft)
Maximum gross weight : 5000 kg (11023 lb)

LD-8

IATA ULD Code : DQF
Also known as : ALE, ALN, DLE, DLF, DQP, MQP
Classification : LD-8
Rate Class : Type 6A
Suitable for : B767
Internal Volume : 6.85 cu. m (242 cu. ft)
Maximum gross weight : 2450 kg (5401 lb)

LD-9

IATA ULD Code : AAP enclosed pallet on PIP base
Also known as : AW2, XAG, XAV
Classification : LD-9
Rate Class : Type 5
Suitable for : A300, A310, A330, A340, B747, B767, B777, DC-10, MD-11, L1011
Internal Volume : 9.1 cu. m (321 cu. ft)
Maximum gross weight : 4624 kg (10194 lb) lower deck 6000 kg (133227 lb) main deck

LD-11

IATA ULD Code : ALP Rectangular Container
Also known as : ALD, AW2, AWB, AWD, AWZ, DLP, DWB, MWB
Refrigerated version : RWB, RWD, RWZ
Classification : LD-11
Rate Class : Type 6
Suitable for : A300, A310, A330, A340, B747, B767, B777, DC-10, MD-11, L1011
Internal Volume : 7.2 cu. m (253 cu. ft)
Maximum gross weight : 3176 kg (7002 lb) lower deck

A-2

IATA ULD Code : DAA
Classification : A-2
Suitable for : B747, B747F, DC8, DC10, A300/F
Internal Volume : 12.6 cu. m (444 cu. ft)
Maximum gross weight : 6033 kg (13300 lb) lower deck

Secara umum terdapat 5 jenis gudang yaitu :

1. Gudang Pribadi/Swasta

   Gudang pribadi/swasta dimiliki dan dioperasikan oleh pemasok dan reseller untuk digunakan dalam kegiatan distribusi mereka sendiri. Misalnya : jaringan ritel besar menyediakan dan mengoperasikan gudang dimana ia menerima dan mendistribusikan produk untuk toko mereka atau grosir.

2. Gudang Publik/Umum

   Gudang umum/publik merupakan ruang yang disewakan untuk mengatasi kebutuhan distribusi jangka pendek. Perusahaan atau pengecer yang memiliki gudang sendiri kadang mencari ruang penyimpanan tambahan dikarenakan keterbatasan kapasitas gudang mereka.

3. Gudang Otomatis

   Gudang otomatis merupakan tipe atau jenis gudang yang dioperasikan secara otomatis dengan teknologi komputer atau robotika. Tahapan otomatisasi sampai pada pemakaian conveyor belt untuk mengangkut barang sehingga meminimalis kebutuhan SDM.

4. Gudang dengan Pengaturan Iklim/Suhu (Climate Controlled Warehouse)

   Gudang tipe ini merupakan tipe gudang penyimpanan yang menangani berbagai jenis produk yang membutuhkan penanganan kondisi khusus seperti freezer. Gudang ini diperuntukkan bagi produk atau barang-barang yang membutuhkan kelembaban udara tertentu, misalnya produk beku atau makanan beku.

5. Gudang Pusat Distribusi (Distribution Centre)

   Ada beberapa gudang yang hanya menyimpan produk dalam waktu sangat cepat. Gudang ini berfungsi sebagai titik dalam sistem distribusi pada produk yang diterima dari berbagai pemasok dan segera dikirimkan ke banyak pelanggan.

Adapun tipe gudang berdasarkan karakteristik penyimpanan dapat dikategorikan dalam 10 tipe yaitu :

1. Gudang Penyimpanan Bahan Baku

   Tipe gudang ini digunakan untuk menyimpan bahan baku yang akan digunakan di dalam rangkaian proses produksi. Biasanya lokasi gudang ini berdekatan dengan pusat pengolahan produksi. Barang-barang yang disimpan misalnya karet, bijih besi, serbuk pasir, agregat sebagai bahan material beton.

2. Gudang Tempat Penyimpanan Barang Setengah Jadi

   Di dalam proses manufakturing, ada beberapa produk yang telah melalui proses produksi dari bahan baku, bukan menjadi produk akhir tetapi menjadi produk penunjang proses produksi lainnya. Ada beberapa proses atau tahapan dalam proses manufakturing yang memerlukan barang setengah jadi ini, antara lain:

   • Intermediate process, bahan setengah jadi yang dilakukan untuk proses selanjutnya.
   • Postponement, proses yang tertunda karena menunggu bahan setengah jadi tersebut.
   • Customization, adanya proses yang membedakan suatu barang dengan item yang sama, biasanya karena adanya permintaan dari konsumen.
   • Sub-assembly, proses melakukan perakitan terhadap barang setengah jadi tersebut.

   Beberapa contoh yang dilakukan di gudang tempat penyimpanan barang setengah jadi diantaranya adalah:

   • Melakukan proses Packing/Packaging.
   • Melakukan Labelling. Misalnya memberikan label bahasa Indonesia di setiap produk impor yang masuk ke Indonesia.
   • Proses Perakitan, misal pemasangan kartu grafis, pemasangan memori.
   • Membanded atau melakukan product bundling untk kepentingan promosi, misalnya membanded 5 sabun dan menambahkan satu sachet sample sampo sebagai promosi sampo tersebut.
   • Melakukan penambahan item yang khusus di suatu negara. Misal suatu produk peralatan elektronik internasional yang memiliki kabel power yang memiliki konektor dengan standar yang berbeda-beda antara negara yang satu dengan yang lain, karena itu dilakukan penambahan kabel power di negara tempat peralatan elektronik tersebut akan didistribusikan.
   • Memberikan penambahan khusus pada produk tertentu, misal penambahan emboss pada sebuah casing di suatu produk telepon seluler

3. Gudang Penyimpanan Bahan Hasil Produksi

   Karakteristik gudang ini berupa barang-barang hasil produksi yang siap dijual/didistribusikan ke konsumen akhir. Gudang ini merupakan tempat penyimpanan yang difungsikan sebagai buffer atau safety stock dari permintaan pasar terhadap produk akhir ini.

4. Gudang Sebagai Pusat Konsolidasi dan Transit

   Gudang ini akan menerima berbagai barang dari berbagai asal, setelah itu akan dilakukan proses penggabungan untuk diteruskan kepada konsumen atapun dikirimkan untuk dilanjutkan prosesnya pada lini produksi lainnya.

5. Gudang Sebagai Pusat Transhipment

   Gudang ini akan menerima barang dalam jumlah yang sangat besar, juga bisa dari banyak suplier. di Gudang ini akan dilakukan proses pemecahan/pembagian barang ke dalam jumlah yang lebih kecil dan akan dilakukan proses pengiriman barang ke berbagai lokasi.

6. Gudang yang Berfungsi Sebagai Cross Docking

   Gudang ini akan menerima barang dalam jumlah yang sangat besar, juga bisa dari banyak suplier. di Gudang ini akan dilakukan proses pemecahan/pembagian barang ke dalam jumlah yang lebih kecil dan akan dilakukan proses pengiriman barang ke berbagai lokasi. Gudang yang Berfungsi Sebagai Cross Docking Gudang tipe ini dipandang sebagai gudang paling efisien dan mempunya respon yang cepat dalam menangani perpindahan barang.Karakteristik gudang ini adalah barang akan disimpan dengan waktu yang singkat. Hari itu diterima dan hari itu juga akan dikirimkan. Biasanya digambarkan dengan proses loading barang dari truk ke truk lain.Namun implementasinya tidaklah mudah. Ada beberapa persyaratan agar proses cross docking bisa berjalan, antara lain setiap barang harus sudah terlabel dan dalam kondisi siap kirim. Beberapa tantangan penerapan cross-docking antara lain :

   • Kesiapan dukungan dari Warehouse Management System (WMS)
   • Harus dipikirkan bagaimana sistem kualiti kontrolnya.
   • Memastikan bahwa kegiatan cross-docking ini dapat tercapai dan dibutuhkan kerjasama dan dukungan dengan supplier maupun dengan transporter
   • Beberapa produk yang cocok untuk dilakukan proses cross-docking seperti misalnya: buah, sayur, daging dan ikan.

7. Gudang Sebagai Pusat Sortir

   Gudang dengan karakteristik seperti ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang melakukan pengiriman surat, parsel ataupun perusahaan penyewaan palet yang melakukan distribusi palet ke berbagai lokasi. Proses awalnya barang akan dikumpulkan di pusat sortir tersebut, selanjutnya dilakukan proses sortir berdasakan kode pos ataupun berdasarkan zonasi.Setelah dilakukan proses sortir, barang yang sudah terkumpul akan dikonsolidasikan dan dilakukan pengiriman berdasarkan area distribusinya.Beberapa pusat sortir sudah menggunakan otomasi untuk memudahkan proses sortirnya.

8. Gudang Fulfillment

   Gudang ini didesain untuk mengelola permintaan pengiriman barang dengan volume besar. Misalnya gudang yang dikelola oleh perusahaan e-commerce.

9. Gudang yang Difungsikan untuk Proses Reverse Logistics

   Gudang ini digunakan untuk menyimpan barang-barang retur ataupun barang-barang defective. Proses yang dilakukan di gudang ini seperti proses pengecekan kembali barang retur atau defective, proses repacking, proses perbaikan, mengambil beberapa bagian dari barang yang rusak untuk dipakai kembali atau pemusnahan barang-barang retur atau defective.
   Selain itu ada juga gudang reverse logistik yang menawarkan untuk menyimpan dan mengelola perlengkapan packaging ataupun melakukan pengelolaan palet. Di industri makanan contohnya ada yang perusahaan jasa logistik yang menawarkan pencucian dan pembersihan peralatan makanan sebelum barang tersebut dapat dipergunakan kembali.

10. Gudang untuk Kepentingan Publik

    Selain gudang yang dikomersilkan, juga ada gudang yang dikelola oleh negara. Misal gudang Bulog untuk menyimpan beras, gudang milik tentara ataupun gudang untuk menyimpan barang bantuan bencana.Barang-barang yang disimpan misal seragam, perlengkapan kantor, komputer maupun perangkat lunak yang digunakan. Pengelolaan gudang untuk kepentingan publik ini bisa dikelola oleh negara ataupun dikelola oleh perusahaan pihak ketiga.

Logistika menawarkan warehouse management services untuk berbagai jenis dan tipe sesuai dengan kebutuhan pelanggan pengguna jasa